Sabtu, 10 November 2012

reading girls :')

photograper : hilma ayu khansa
model : nadia widya gamma

no title (part 1)

yuk capcus , cerita pertama gue , cerita amatir gue , cerita yang masih kalah jauh di katkan profesional
                                     
                                                       
                                                          ****
      aku pun tersedak dalam lamunan , mencoba mengingat lagi,lagi dan lagi tentang seseorang yang terlalu biasa untuk seseorang tapi selalu menarik dalam relung hati ini -KAMU

      dengan kata lain aku mencintai mu karena terbiasa bahkan aku terlalu manja untuk tidak kehilangan mu , tapi bagaimana aku bisa berpikir untuk tidak kehilangan mu tapi bahkan memiliki mu saja aku belum bisa ? yah , cinta itu tanpa sebuah logika , tanpa sebuah rumus rumus yang sudah tercipta dari dulu , dengan kata lain perasaan itu ABADI , logika itu SEMU .

     bahkan logika pun menjadi BULSIT bahkan sangat bulsit padahal aku adalah seorang pelajar yang selalu harus percaya LOGIKA dan ATURAN yang ada , itu kan tuntutan seorang pelajar ? itukan yang selalu di inginkan orang dewasa yang selalu SOK NGERTIIN kita ? gue gak mau terlalu jauh membahas lagi karena kenyataanya orang dewasa itu adalah orang tua gue sendiri -.-

      lamunan ku pun terusik , sebuah bola sepak melayang pas ke wajah ku , membuat serpihan noda , kuman dan lain lain menempel semua kewajah ku , membuat sebagian mencoreng wajah biasa ku ini yang sekarang menjadi luar biasa jeleknya -.-
 
     mata ku mengedar kan pandangan tajam , seakaan akan mencari mangsa untuk di cabik cabik , semua menatap ku , aku pun semakin tajam menatap mereka "SIAPA YANG BERANI NGELEMPAR INI BOLA , HAH ?" saking marahnya , kotoran di wajah ku ini aku biarkan , alamak malangnya nasib ku
   
    adik adik kelas ku yang masih polos polos ini belum mengaku siapa yang melempar , mata mereka seperti menyembunyikan sesuatu .aku kembali bersuara lantang "semakin kalian gak mau ngaku , semua dari lo , lo , dan lo semua gue catat di buku BK" jari telunjuk gue yang dulu menunjuk seseorang dengan lembut berubah menjadi tajam dan menusuk "gue sebagai ketua osis berhak" anak anak kecil polos yang labil ini pun mulai gusar 'anak labil di gertak sedikit aja langsung labil , padahal gue gak mungkin nulis di buku BK ya kan , emangnya gue guru kesiswaan yang keiput gituu ' tawa ku membara dalam hati

     "ceritanya belum ada yang mau ngaku ? " tatapan ku sinis sepertinya pas kena ulu hati mereka , mereka mulai memberi aba aba kelabilan dengan saling senggol menyengol. "yaudah kalau gak ada yang mau ngaku , gue ke kantor dulu ah , dada adik adik kecil ku yang manis ini , selamat masuk dalam surat wali kelas ya " aku melangkah lambat , menimbulkan slow motion yang perfect to banget . aku menengok kan kepala ku menatap kearah mereka , melayang kan kiss bye yang membuat mereka semakin gusarr , aku menahan tawa , dasar anak ingusan .

     suara mereka terdengar memanggilku "kak ify , kak ify" nicee , nama ku pun di panggil , aku mencoba menahan tawa , image gue gak boleh hancur . aku menoleh "kenapa adek ?" seorang anak laki laki ingusan maju menghadap aku , dengan rambut spike ala 1 directions membuat gue seketika terpesona , aku menggeleng kan kepala ku 'jangan buat image lo jelek lagi fy' , tatapa ku ku buat selembut lembutnya "kenapa a adik manis" dia tersenyum "m... maaapp ... maappp kakk ... kakkk ..." kegugupanya tak menghilangkan sama sekali ketampanan dari tuhan ituu , aku masih melayang kan senyum manis itu "maap kenapa ya adek ?" keringat se jagung jagung pun mulai keluar dari pelipis nya "yanggg ngelempaaarr bo,,,bolaaa... tadi aku kak , maap banget ya ?"
 'iyaa gak papa kok adik" aku membalikan badan ku , helaan napas dari para anak ingusan itu memburu , layangan 'tos' ala nak muda pun terjadi . aku membalikan badan ke arah mereka "maap adek tadi namnya siapa ya ?" dia menoleh "marioo kak"

    bola yang masih gue pegeng dari tadi pun gue remas , gue lempar pas kena mukanya "makan tu maap lo , mau jadi pahlawan kesianggan biar di bela temen temen lo ? biar dapat pujian dari para cewek di sini apa ? bukan lo kan yang sebenarnya yang ngelempar bola ini ? mau jadi apa lo selalu ngelindungi temen l itu ? " mata ku yang tajam menusuk ke mata cowok ingusan itu "lo , mario" aku menunjuk ke arah dia "gue tunggu ke ruang osis , lima menit lagi"
   anak ingusan tadi - rio , mengganga selebar lebarnya "aaa ... iyaa... k...kak" wajah dari temn temennya semakin gusar mengkwatirkan nasib hidup dan matinya sahabatnya ituu "lo telat , 2 kali hukuman lo sekarang"

                                             ****

    aku membasuh muka ku , kotoran dari bola tadi susah banget di hilangkan , kalau gue bukan ketua osisi yang selalu harus jaga image , udah gue jeburin ke laut amerika biar di makan iran piranha itu anak . aku menatap wajah ku di kaca , tidak ada noda lagi , aku mebasuh muka ku sekali lagi . kaki ku melangkah ke arah tempat tahta ku berada - ruang osis .

    rio sudah duduk manis di tempat kerja ku , dia menatapku , mulutnya bergetar . aku duduk di depanya "mau apa kesini ?" senyum manis pun menghiasi wajah ku "anuu , anuu kak , anuuu,,, anuuuu" dia gugup sepertinya itu masuk dalam senyuman maut gue "anu apa , yang jelas dong adikk" aku pun menatapnya dengan kilatan mata yang mengoda , membasahi bibir merah ini yang semakin mengoda , aku pun berdiri membalikan badan memperlihatkan belakang badan gue dengan mengoyang kan pantat ala cewek genit , cih bukan gue terpaksa ngelakuin ini . aku menatap rio lagi , menganger kursi ku di dekatnya  , menatapnya pas di depan wajahnya . dia gugup , wajahnya sudah enuh keringat dia mengeser kursinya menjauh dari gue , aku masih tersenyum mengoda "mau ngaku sesuatu gak adek ?" iaa mengaruk rambutnya gelisah "anuu kak , tadi yang ngelempar bukan aku , anuu , aduhh" aku memajukan kursi ku "trus siapa ?" rioo gusar kagi , ia mengeser kursinya lagi , kayaknya gue sama rio kayak kejer kejeran film india tapi bedanya kita pakek kursi dan gak di landasi rasa cinta sama sekali .

     "anuu kak , temen aku" aku menikan alis 'ini anak gak mau ngaku ternyata' , aku tersenyum lagi "kalau gue ngasih lo hukuman gimana ?" rio menatap ku binggung "kasih aja kak , gak papa lagian ini juga sala aku kok kak" dia tersenyum , aku berdiri "oke lo putus in semua cowok gue " aku melangkah kan kaki ku , meninggal kan rio yang masih shocked dengan mulut terbuka .

                                                                               ------------> bersambung
  

    
     
   


beutiful hijabers :')



karya amatiran guee :')

photograper : hilma ayu khansa
model : nadia widya gamma\
asisten : sahabat setia saya dari lahir innas shifa :*
make up : maradilla & desi
thanks for all , love you :*